Senin, 21 Mei 2012

Tangan adalah tempat pikiran dan dunia bertemu.


Oleh Carl Zimmer
Foto oleh Bryan Christie


Tangan adalah tempat pikiran dan dunia bertemu. Kita menggunakan tangan untuk menyalakan api, mengemudikan pesawat, menulis, menggali, mengangkat tumor, juga mengeluarkan kelinci dari topi. Otak manusia memang menjadikan spesies kita unik. Tetapi tanpa tangan, semua ide besar yang terpikir tak akan jadi apa-apa.

Tangan dapat kita gunakan untuk begitu banyak hal berkat anatominya yang istimewa. Di balik kulit, tangan adalah perpaduan berbagai jaringan yang pelik. Jempol saja dikendalikan oleh sembilan otot. Pergelangan tangan adalah kumpulan tulang dan ligamen yang dilewati pembuluh darah dan saraf. Saraf bercabangan ke setiap ujung jari. Tangan dapat menghasilkan kekuatan halus ataupun raksasa. Pembuat jam dapat menggunakan tangan untuk memasang pegas di bawah mikroskop. Pitcher bisbol dapat menggunakan anatomi yang sama untuk melempar bola secepat 160 kilometer per jam.

Tangan begitu menakjubkan sehingga ahli bedah Skotlandia terkemuka Sir Charles Bell, menulis sebuah buku tersendiri pada 1833 untuk menyanjungnya, The Hand: Its Mechanism and Vital Endowments, as Evincing Design. Saat itu pemikiran bahwa kehidupan itu berevolusi, sudah mulai beredar. Tetapi Bell berpikir bahwa penelaahan yang teliti terhadap tangan manusia dapat mengenyahkan teori itu.

Namun ada satu masalah dalam argumen Bell: Tidak menjelaskan mengapa spesies lain juga memiliki tangan. Tak ada yang meragukan bahwa kelima jari di ujung lengan orangutan juga tangan. Sayap kelelawar mungkin mirip lembaran kulit. Namun di balik kulit itu, kelelawar memiliki jari yang sama seperti orangutan atau manusia, juga pergelangan tangan yang terhubung ke kumpulan tulang pergelangan yang sama, yang terhubung ke tulang lengan, yang sama pula.

Saat Charles Darwin menulis Origin of Species, ia menyorot kebetulan yang aneh ini. “Apa yang lebih aneh,” tanyanya, “selain kenyataan bahwa tangan manusia yang terbentuk untuk memegang, tangan mole (keluarga Talpidae) untuk menggali, kaki kuda, sirip lumba-lumba, dan sayap kelelawar, semuanya tersusun dengan pola yang sama?”

Bagi Darwin, ada jawaban yang pasti: Kita berkerabat dengan kelelawar dan dengan semua hewan lain yang bertangan. Kita semua mewarisi tangan dari leluhur yang sama pula.

Sumber : National Geographic Indonesia