Rabu, 20 Juni 2012

Misteri “Bloody Mary” Hantu Dalam Cermin



Hantu dari Dalam Cermin Bloody Mary merupakan cerita misteri yang berkembang di kalangan masyarakat di negara negara barat. Kisah ini kurang lebih seperti cerita Jelangkung di Indonesia karena untuk mendatangkan mahluk gaib yang ada di dalamnya memerlukan pangilan. Kalau untuk memangil jelangkung biasa kita akan membaca mantra “Datang nggak dijemput, pulang nggak diantar.” Sementara untuk memanggil “Bloody Mary” harus mengucap, “Mary Worth, Mary Worth, I believe in Mary Worth” secara berulang-ulang sampai hantu dalam cermin tiba.

Siapakah Bloody Mary atau Mary Worth? OK, urban legend ini berawal dari kisah berikut.

Suatu ketika, hiduplah seorang gadis muda bernama Mary Worth. Parasnya sangat cantik. Banyak pemuda yang menaksirnya.

Suatu hari Mary Worth mengalami kecelakaan sehingga wajahnya hancur, tak bisa dikenali lagi. Oleh orang tuanya, ia tidak boleh melihat cermin agar tidak sedih karena wajahnya sudah tak ada bentuknya. Padahal saat masih “sempurna” Mary Worth sering mengagumi wajahnya di depan cermin.

Suatu malam, setelah semua orang di rumah tidur, ia sangat penasaran bercermin. Mary pun menuju kamar yang ada cerminnya. Betapa kagetnya ia ketika melihat wajah yang hancur saat berkaca. Mary langsung menghancurkan cermin tersebut dan teriak sekeras-kerasnya.

Saat itulah ia menjadi sangat kecewa dan meratapi wajah cantiknya yang dulu. Aneh, Mary langsung berjalan ke dalam cermin dan tinggal di dalamnya. Ia akan muncul ketika ada orang yang memanggil namanya lewat cermin…dan mengambil mata orang yang memanggilnya.

Cerita ini seolah takhayul belaka. Namun, ada beberapa laporan yang beredar soal penampakan Mary Worth saat mencoba memanggilnya.

Perkembangan Kisah Bloody Mary



Urban legend tentang Bloody Mary sudah berkembang sejak berabad-abad. Perkembangan ceritanya sangat beragam. Misalnya saja di awal abad 20 sempat beredar kartu Halloween yang menggambarkan seorang gadis berdiri di depan cermin sambil memegang lilin. Kepercayaan yang beredar saat itu adalah, gadis-gadis muda yang berdiri di depan cermin saat hari Halloween bisa melihat calon suaminya kelak.

Versi lain dari abad ke-19, tepatnya dari buku cerita yang beredar di tahun 1883. Dikisahkan tentang seorang gadis yang berdiri di depan cermin, tiba-tiba muncul asap hijau nan pekat dari dalam cermin, diikuti kemunculan hantu yang sudah berdiri di belakang sang gadis.



Kisah tentang Bloody Mary semakin populer sejak tahun 1960-an hingga akhirnya bermunculan komik dan film tentangnya. Tetapi kisah soal si Mary jadi banyak versinya. Salah satunya film “Urban Legends: Bloody Mary” di tahun 2005 yang menceritakan kisah Mary sungguh jauh berbeda.

Bagaimanapun, Bloody Mary akan tetap jadi cerita yang terus “menghantui” anak-anak, apalagi bagi mereka yang penasaran ingin bermain dengan sang hantu cermin. Nah, ada yang berani mencoba?